Penalaran induktif adalah
penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar. (1)contoh penalaran induktif adalah :kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik. (2)Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. contoh penalaran deduktif adalah :- semua hewan punya mata- anjing termasuk hewan:. anjing punya mataParagraf GeneralisasiTruk, bus, mobil, dan motor selalu menjadi pemandangan yang tak asing lagi bagi penduduk ibu kota. Panas, polusi, debu, serta padatnya hilir mudik kendaraan dijalan menjadi suasana yang sudah menjadi hal yang biasa untuk dinikmati. Walaupun suasana seperti itu bukan situasi yang nyaman untuk kita nikmati. Ya, begitulah suasana Ibu kota setiap harinya.Keterangan :Paragraf di atas menyebutkan karakteristik suasana Ibu Kota secara khususnya yang terletak pada kalimat1 dan kalimat2. Dan karakteristik umum pada akhir paragraf yaitu kalimat4 (sebagai kesimpulan dari paragraf tersebut).Paragraf AnalogiSiapa yang tak mengenal spesies ini,, warnanya yang elok serta bentuk tubuhnya yang terbilang unik membuat spesies ini menjadi primadona. Arwana spesies ikan yang sangat terkenal dengan keberuntungan dan kehokiannya bila memiliki ikan tersebut sudah menjadi bintang di antara spesies ikan hias lainnya. Sebagian orang meyakini adanya keberuntungan bila dapat memelihara ikan tersebut. Harganya pun tak semua kalangan bisa menjangkaunya. Mahalnya harga ikan tersebut membuat banyak orang yang membudidayakannya untuk di jual kembali.Berbeda dengan jenis ikan-ikan hias lainnya. Walaupun cantik rupanya, namun harganya takkan bisa menandingi ikan Arwana tersebut. Hal yang menjadi keunggulan pada ikan hias Arwana tak ada pada ikan hias lainnya. Kepercayaan akan adanya keberuntungan dan kehokiannya tersebut yang membuat ikan Arwana berbeda dengan ikan hias lainnya.Namun, bila kita fikirkan secara logika dan ilmiah. Lepas dari kepercayaan tersebut, budidaya yang dilakukan oleh si pengusaha ikan hias Arwana dapat menjaga kelestarian populasi ikan hias Arwana tersebut. Dan sebaiknya pembudidayaan tersebut dilakukan pada spesies ikan hias yang lainnya agar fauna laut dapat terjaga kelestariannya.Keterangan :Paragraf di atas membandingkan dua spesies ikan yang berbeda namun sama jenisnya yaitu ikan hias. Dan kesimpulan dari paragraf di atas adalah pembudidayaan pada ikan hias Arwana sebaiknya dilakukan juga pada spesies ikan yang lainnya agar semua populasi ikan hias dapat tetap lestari.Paragraf Hubungan Kausal (sebab akibat)Sore hari menjelang malam seorang anak berlari sambil menangis masuk ke dalam sebuah gubuk tua. Mukanya pucat pasi, tubuhnya kurus seperti kekurangan gizi, pakaiannya lusuh seperti tak terurus. Ku tanya mengapa ia menangis dan mengapa ia seorang diri. Ia menjawab sambil menitikkan air mata,, menundukkan kepala,,“ Uangku hilang..”“ Adikku menunggu dirumah menjaga ibuku yang sedang sakit..”Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.“ Terima kasih bu,, ibu tidak usah repot-repot seperti ini. Saya ikhlas membantu adik ini kemarin..”“ Tidak apa-apa dik,, kamu terima ya sedikit makanan kecil ini,, untuk bekal kamu kesekolah..”“ Yasudah,, saya terima ya bu.. Terima kasih banyak ya bu,,”“ Permisi..”Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah.Keterangan :Paragraf di atas mempunyai hubungan kausal dengan pola
Akibat – Sebab : pada paragraf ke-2 dengan kalimat “ Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya durumah ”
Akibat – Sebab : pada paragraf ke-3 dengan kalimat “ Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu ”
Sebab – Akibat : pada paragraf ke-4 dengan kalimat “Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah ”
Silogisme
Adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).Silogisme terdiri dari ; Silogisme Katagorik, Silogisme Hipotetik dan Silogisme Disyungtif.
Contoh : Semua tumbuhan membutuhkan air. Akasia adalah tumbuhan. Akasia membutuhkan air.
Entimem
Atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis sylogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah “enthymeme” kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme
Contoh : Budiman tidak mau menerima uang suap, karena ia pegawai yang baik.
Proposisi
Adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama.
Contoh : Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
Premis
Adalah putusan atau proposisi yang sudah diketahui, yang dalam gabungan dengan premis lainnya dapat ditarik kesimpulan yang mengandung gagasan atas ide sebagaimana termuat dalam premis-premis tersebut.
Contoh : Semua becak bukan mobil.
Term
Adalah suatu ungkapan lahiriah dari pengertian yang terdiri dari satu kata atau lebih. term juga dapat didefinisikan sebagai bagian dari proposisi dan berfungsi sebagai term subjek atau predikat.
Contoh : Pak Joko adalah seorang pria.
keep bagus
BalasHapus